Erlangga Asvi
Penyebab Terjadinya Masalah Dalam Kehidupan adalah tema yang membuat saya membuat program yang memberikan solusi terhadap masalah kehidupan itu sendiri. Tapi tentunya kita juga harus mencari sebab dari terjadinya masalah ini, karena jika kita bisa tahu kenapa masalah ini datang dalam kehidupan kita, maka kita bisa mencari solusinya.
Setelah ini anda harus membaca artikel saya yang terdahulu yaitu 12 hukum alam semesta . Penyebab terjadinya masalah dalam kehidupan ini sangat terkait dengan hukum energi yang ada di alam semesta.
Setiap tindakan, baik itu aktifitas fisik dan berpikir akan menghasilkan energi. Jika aktifitas kita dinyatakan oleh pikiran dan hati sebagai aktiftas positif maka akan menghasilkan energi positif, demikian juga sebaliknya. Energi positif ini akan tersimpan di dalam diri kita. Di sebuah bagian yang merupakan tubuh etherik, atau tubuh bioplasmik, atau tubuh halus, atau disebut juga sebagai tubuh energi. Inilah yang disebut sebagai Hati atau Jiwa atau Soul atau Rohani. Energi yang tersimpan di bagian jiwa ini membawa informasi kehidupan kita. Baik kehidupan di masa lalu, masa kini atau bahkan informasi yang akan membentuk masa depan kita. Pembahasan ini hampir sama dengan pembahasan saya di artikel Cara Buang Sial dengan Program Penghapusan Energi Negatif.
Inilah yang menurut saya awal mula dari hukum karma. Baik karma positif dan negatif. Jika suatu saat tubuh fisik kita sudah tidak ada, proses ini disebut sebagai “meninggal dunia”, meninggalkan dunia, maka tubuh etherik kita, yaitu jiwa tersebut akan tetap ada. Jiwa atau hati kita akan berpindah ke dimensi yang berbeda. Yang mengatur semua proses ini adalah Alam Semesta. Alam Semesta adalah Sistem yang maha canggih dan rumit yang dibuat oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk mengakomodir segala kehidupan yang ada di dalamnya. Multi Dimensi dan berlaku untuk semua ciptaan Tuhan.
Penyebab Terjadinya masalah dalam kehidupan akan bermula pada diri kita sendiri dan ini akan sangat terkait dengan hukum energi alam semesta.
Suatu saat kita berpikir, kemudian jiwa kita akan merespond. Timbullah “rasa”.
Yang terjadi pada pikiran kita : pikiran akan merespond/memproses semua informasi yang masuk melalui panca indera. Bisa lewat telinga kita, mata kita, hidung dan lain sebagainya. Informasi yang masuk akan diproses. Alam bawah sadar adalah sebuah sistem yang mirip dengan RAM yang ada di gadget kita. Tempat penyimpanan data sementara, sedangkan hardisknya atau tempat penyimpanan data utama adalah di hati/jiwa. Pikiran kita akan membandingkan data yang sudah ada ( yang merupakan hasil dari pemrosesan yang terdahulu ) dengan data yang diproses.
Jika suatu saat kita mengalami sebuah kejadian, misalnya kita pernah beruntung ketika bekerja sama dengan si A, nah otak kita akan menyimpan data informasi tersebut, dilengkapi dengan rasa yang muncul dari hati kita. Data ini akan disimpan sementara pada RAM/Alam Bawah Sadar dan akan disimpan selamanya di Hardisk/Jiwa. Jika suatu saat ada peristiwa yang hampir mirip, otak kita akan mencari perbandingan, atau referensi dari data informasi yang ada di Jiwa. Akhirnya kita mempunyai standar, mengenai siapa yang bisa kita ajak kerja sama supaya beruntung kembali, seperti apa keuntungan yang akan kita dapatkan. Dan seterusnya…
Otak – Pikiran akan menyimpulkan setiap informasi yang masuk melalui panca indera. Kesimpulan ini sering kita sebut sebagai asumsi. Yang sering terjadi adalah kita sering berasumsi negatif. Jika kita berasumsi negatif maka hati kita akan merespon dengan rasa tidak enak, tidak nyaman, tidak suka, dan lain sebagainya.
Dan yang sering terjadi adalah kita akan dikendalikan oleh rasa tidak enak ini, akhirnya rasa tidak enak ini akan mendominasi.
Salah satu bagian dalam tubuh kita yang termasuk di tubuh etherik adalah pusat energi, disebut juga sebagai chakra. Chakra Sahasrara ( referensi mengenai chakra sahasrara bisa anda baca di artikel saya : Chakra Sahasrara ) yang ada di bagian ubun-ubun kita adalah sebuah alat penghubung ( pemancar dan penerima energi yang membawa informasi/data, dari diri kita ke alam semesta, ataupun sebaliknya ). Jika kita mengirimkan asumsi negatif kita ke alam semesta, maka alam semesta akan merespond .Respondnya adalah energi yang membawa data dan termanifestasikan sebagai kejadian yang sama persis dengan asumsi kita. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kejadian ini, anda bisa membaca artikel saya yang berjudul : Hukum Sebab Akibat , Hukum Tindakan
Penyebab segala masalah dalam kehidupan adalah pikiran dan hati kita sendiri. Tanpa sadar kita menciptakan realita kehidupan berdasarkan asumsi pikiran dan rasa. Persepsi kita terhadap kehidupan kita sendiri diciptakan oleh asumsi kita terhadap sebuah peristiwa. Dan kebanyakan, atau yang sering terjadi adalah kita berasumsi negatif, sehingga peristiwa yang kita hadapi juga menjadi peristiwa negatif. Belum lagi kita menghadapi sebuah peristiwa, kita sudah membuat modal asumsi negatif, maka yang terjadi adalah munculnya kejadian negatif.
Yang lebih parah adalah kita tidak dibiasakan oleh sistem pendidikan baik di level keluarga ataupun sekolah ( baik di tingkat dasar sampai tingkat lanjut ) untuk mengenal sistem tubuh kita dengan baik. Bagaimana Pikiran bekerja, bagaimana hati bekerja, bagaimana energi bekerja, malah yang terjadi adalah kita menyuburkan penggunaan asumsi negatif sebagai modal konstruksi berpikir kita.
Yang kita bicarakan barulah pikiran, belum lagi sistem hati/jiwa. Ini adalah sebuah sistem dalam diri kita yang tidak bisa dihilangkan, sama seperti pikiran negatif, atau asumsi negatif, ini tidak bisa dihilangkan, yang bisa kita lakukan adalah Sadar – Kenal – Pilah – Pilih – Optimalkan – Manfaatkan.
Hati atau jiwa kita ini terdari bagian-bagian yang sering disebut juga sebagai nafsu. Nafsu baik dan buruk. Menurut keilmuan saya, yaitu keilmuan energi spiritual nusantara, Anatomi hati adalah : ( Dimulai dari bagian yang peaing luar- atau paling dekat dengan pikiran ) Jiwa Amarah – Jiwa Keinginan – Jiwa Ego – Jiwa Tenang – Jiwa Bijak – Jiwa Murni – Jiwa Suci . Tempat penyimpanan data kehidupan kita adalah di bagian ini. Sering sekali terjadi kita merespond asumsi baik positif atau negatif dari pikiran dengan menggunakan bagian jiwa yang tidak tertata dengan baik. Misalnya saja kita merespond segala kejadian dengan Jiwa Ego. Yang terjadi adalah dominasi Ego Pribadi atau Kelompok yang saat ini sering kita lihat terjadi pada keseharian, pada lingkup keluarga, ada ego suami dan ego istri, di level pekerjaan : ada ego perusahaan, ego karyawan. Di jalanan : ada ego pengguna motor, ego pengguna mobil dan banyak yang lain lagi.
Jika saja kita terbiasa dalam menata pikiran dan hati maka masalah akan bisa dihindari, kalaupun terjadi, maka kita akan kembali kepada diri kita, kita harus melakukan introspeksi diri dengan baik. Karena segala yang terjadi, baik positif atau negatif adalah karena diri kita sendiri, melalui proses berpikir dan bekerjanya hati (perasaan).
Penyebab terjadinya masalah dalam kehidupan adalah diri kita sendiri. Untuk itulah kita harus mulai memahami cara bekerjanya bagian bagian dari diri kita, baik itu bagian tubuh fisik / body ( organ –organ tubuh di bagian dalam dan luar ), Pikiran/mind, Hati/jiwa/rohani/soul dan Spirit/Ruhani. Pembahasan detail mengenai bagian Ruhani akan saya sampaikan kemudian, lebih detail di program level 6.
Bagi saya, mengenali diri saya sendiri adalah sebuah awal dari kehidupan. Sebuah jalan untuk mengenali Pencipta kita. Setiap kejadian yang terjadi, setiap masalah yang terjadi adalah sebuah cara bagi kita untuk lebih paham mengenai diri kita sendiri, lebih paham mengenai Alam Semesta, Lebih paham mengenai Sang Maha Kuasa. Penyebab terjadinya masalah adalah diri kita sendiri, dan solusi atas masalah tersebut juga ada di dalam diri kita sendiri. Bersambung ke artikel ke 2, Penyebab terjadinya masalah dalam kehidupan bagian ke -2